Monday, October 8, 2012

Tentang perbedaan

Persamaan pasti berlawanan arti dengan perbedaan, di dunia ini perbedaan ada di semua bidang kehidupan. Mulai dari bidang sosial, budaya, bisnis, pendidikan juga di cara-cara mengelola kesehatan, keuangan dan lain-lain. Perbedaan lazim adanya, selama  ada satu orang lebih di tempat yang sama maka akan selalu kita temukan perbedaan itu. Karena perbedaan itu lazim, maka tidak sepantasnya makhluk berambut memaksakan kehendak agar yang ada hanya persamaan. "Its impossible", atau bahasa indonesianya tidak mungkin semua harus sama. Oleh karena itu mari kita belajar bersama tentang adanya perbedaan, agar logika selalu menjadi jalan terang dalam setiap tindakan yang kita ambil. Menyadari adanya perbedaan akan membawa kita ke tingkat kedewasaan berfikir yang lebih baik.

Mengapa harus ada perbedaan? Anda sudah pasti tahu, manusia awal diciptakan adalah Adam dan Hawa, kedunya memiliki perbedaan nyata, satu perempuan dan satu lagi wanita. Memang perbedaan itu sudah diciptakanNya sejak sedari awal, dan itu bukan untuk kita saling bermusuhan, melainkan perbedaan itu diciptakan untuk saling mengenal dalam artian yang luas. Kita tidak akan pernah mengenal rasa dingin bila rasa panas tidak dicipptakan. Kita tidak akan pernah merasakan senang bila kesedihan tidak pernah ada, kita tidak akan pernah mengenal baju cantik bila baju jelek tidak beredar. Begitulah mengapa perbedaan ada di tengah-tengah kita. 

Mendefenisikan arti dari perbedaan memang sulit, sebab dia adalah kata dasar "beda" yang diberi awalan dan ahiran, di dunia ini kegiatan mendefenisikan yang paling sulit adalah mendefenisikan kata dasar. Mengartikan dalam pemahaman maka cukuplah kita mengetahui apa antonim dari perbedaan, yakni "persamaan". Beda berarti tidak sama.

Saya sebenarnya senang sekali karena sub domain untuk blog ini juga bisa didapat  bedanya.blogspot.com, menurut saya ini sebuah sub domain name yang bagus. Bila dipahami secara keseluruhan dari bedanya.blogspot.com saja sudah membentuk sebuah kalimat :). Awalnya saya ingin beda blogspot.com namun ternyata nama sub domain ini sudah diambil orang duluan. Jadi dengan mendapat sub domain yang sekarang saya pakai ini saya sudah cukup bersyukur, karena memudahkan saya untuk mengingatnya.

Perbedaan tidak akan pernah habis, untuk itu jangan terbiasa mengkabing hitamkan perbedaan, sebab dimanapun dia ada, Jadikan perbedaan itu sebagai sebuah kekayaan. Dengan memahami perbedaan maka sama artinya kita menambah ilmu. Jangankan antara anda dengan orang lain, antara kedua tangan yang kita miliki saja ada perbedaan itu. Perbedaan tangan kiri dengan tangan kanan inilah yang membuat kesempurnaan dalam penampilan seseorang. Coba bayangkan jika di tubuh ini yang ada tangan kiri dua-duanya? atau tangan kanan keduanya? Saya rasa setiap orang akan sulit melakukan pekerjaan dengan baik.

Belakangan ini, perbedaan selalu menjadi pemicu masalah-masalah sosial politik di negeri indonesia tercinta ini. Seolah dengan mempermasalahkan perbedaan itu maka tidak akan ada lagi perbedaan. Lihat saja di pilkada-pilkada, semua menganjurkan pilih karena kita sesuku, sepropesi dan sebagaimya. Tahukah kita bahwa di dalam persamaan itu pun ada beda. Menyingkirkan perbedaan bukanlah kegiatan yang arif, sebab dia hanya akan membuang waktu serta menghabiskan tenaga secara sisa-sisa belaka, sebab perbedaan tidak akan pernah ada habisnya. Maka janagnlah menghilangkan perbedaan, tapi syukurilah perbedaan yang ada itu. 

Warna, bentuk, suhu, rupa, aroma, dan semua sifat-sifat benda itu pasti ada perbedaan-perbedaannya. Hitam beda dengan cokelat, wangi jeruk beda dengan wangi mangga, suhu tinggi beda dengan suhu rendah. Ya tak ada habisnya, hanya akan membuat tangan dan otak kita capek bila dimanfaatkan untuk mencari perbedaan.  Perhatikan sajalah di soal-soal anak sekolah, selalu ada diminta perbedaan, seperti:
Apakah perbedaan antara uang kartal dengan uang giral?
Apakah perbedaan antara usus dengan lambung?
Apakah perbedaan kubus dengan balok?
Apakah perbedaan antara gaya dengan daya?

Begitulah perbedaan, akan selalu ditanyakan hingga akhir zaman. 

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home